Meranti Keberatan Pindah Embarkasi ke Riau, Pemprov Masih Tunggu SK Embarkasi Antara
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Harapan Pemerintan Provinsi Riau untuk menjadikan Riau sebagai Embarkasi Haji Antara tahun 2019 ini, masih belum bisa dipstikan. Karena masih ada kabupaten yang keberatan embarkasi haji dipindahkan dari Batam ke Pekanbaru, seperti Kabupaten Kepulauan Meranti.
Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, saat dikonfirmasi terkait dengan penolakan dari Pemkab Kepulauan Meranti, belum bisa mengomentari, karena dirinya belum menerima laporan pasti terkait dengan penolakan embarkasi haji antara di Riau.
“Saya belum mengikuti masalah itu, dan saya belum bisa mengasih komentar,” kata Wagubri, usai menjalani Salat Jumat (22/2/2019).
Sementara itu, Asisten I Setdaprov Riau, Ahamd Syah Harrofie, menjelaskan terkait dengan kebaratan Pemkab Meranti tersebut juga belum bisa mengomentari. Karena saat ini tim dari Kementerian Agama masih menyusun SOP Surat Keputusan (SK) penetapan Embarkasi Haji Antara Riau.
Setelah penyusunan SOP terpadu selesai, maka pihaknya akan menggelar simulasi kebarangkatan jamaah haji. Sejumlah rangkaian tahapan pengecekan di Embarkasi Haji Antara Riau akan disimulasikan sebelum secera resmi dioperasikan.
"Setelah SOP baru nanti kita buat simulasi. Mulai dari kedatangan calon jamaah dari kabupaten/kota, kedatangan bus, penyambutan, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan dokumen, sampai pelepasan untuk keberangkatan ke bandara dari embarkasi haji," ujarnya.
“Kalau untuk Meranti belum bisa kita pastikan sampai menunggu keputusan dari Kementerian Agama,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Biro Kesra Masrul Kasmi, menjelaskan, Kementerian Agama kembali melakukan peninjauan ke Embarkasi Haji Antara Riau. Kali ini tim dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) bersama seluruh instansi terkait menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaran haji di Embarkasi Haji Antara Riau.
"SOP-nya sudah disusun untuk menentukan langkah konkret, sebelum dan saat hari H. Sehingga seluruh rangkaiannya bisa terukur dan terjadwal, dan ada masing-masing penanggungjawabnya," ujar Masrul Kasmi.
Selanjutnya, pantia pelaksana ibadah haji mengontrol seluruh rangkaian kedatangan dan keberangkatan jamaah haji, sesuai dengan SOP yang sudah disusun dan disepakati oleh tim. Selain menyusun SOP, tim dari berbagai instasi terkait juga sudah melakukan simaulasi. Namun simulasi masih dilakukan terpisah di instasi masing-masing.
"Kita bahas semua dari awal, mulai dari kedatangan jamaah haji dari kabupaten kota, sampai keberangkaan di Batam. Simulasi sudah dilakukan tapi per instansi. Nanti baru kita lakukan lagi simulasi terintegrasinya, mulai dari olah gerak bus kedatangan, pemeriksaan kesehatan, jamaah masuk asrama, sampai pemberangkatan ke bandara," jelasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Kabupaten Meranti keberatan embarkasi haji di pindahkan ke Pekanabru. Pasalnya jarak tempuh dari Meranti ke Kota Pekanbaru mencapai 7 jam perjalanan darat. Sementara jika embarkasi di Batam, perjalanan melalui jalur laut hanya menempuh 2 sampai 3 jam.
Pemkab Meranti bahkan telah menemui Kementerian Agama agar Meranti tidak masuk embarkasi Riau dan lebih memilih embarkasi Batam. Namun Kementerian Agama belum memberikan jawaban atas permintaan dari Meranti, begitu juga dengan SK penetapan Riau sebagai embarkasi haji antara.
Reporter: Nurmadi